google.com, pub-7234289879737931, DIRECT, f08c47fec0942fa0

HUKUM MENAGIH HUTANG SESUAI HUKUM ISLAM

Hutang adalah sesuatu yang wajib kita ketahui hukum2nya , karena hal ini sangat riskan sekali.

ada perntayaan seperti ini "Bagaimana tata cara menagih hutang dalam Islam? Saya sudah mengingatkan teman saya tersebut hingga tiga kali, namun ia tetap tidak mau membayarnya. Apakah cara saya salah? Bolehkah saya menagih hutang tersebut lagi dilain waktu? Bagaimana hukumnya menunda hutang tersebut?

Jawaban:
Sumber Gambar : zonapriangan.pikiran-rakyat.com


Utang adalah kewajiban sesama manusia yang harus dibayarkan. Allah swt tidak akan mengampuni dosa seseorang yang masih punya tanggungan utang atau hak adami. Bahkan, ruhnya masih tergantung antara langit ketika meninggal dunia kalau utangnya belum dibayar atau belum diikhlaskan oleh yang memberikan utang, sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Ruh seorang mukmin yang meninggal dunia akan terus menggantung selama hutangnnya belum dilunasi” (HR. Turmudzi)

Baiklah, : Pertama, cara menagih utang dalam tuntunan Islam, di antaranya sebagai berikut: “Jika yang punya hutang mempunyai iktikad baik, maka hendaknya menagih dengan sikap yang lembut penuh maaf. Boleh menyuruh orang lain untuk menagih utang, tetapi terlebih dulu diberi nasihat agar bersikap baik, lembut dan penuh pemaaf kepada orang yang akan ditagih” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Hakim).

“Allah swt akan memberikan kasih sayangNya kepada orang yang bermurah hati ketika menagih utang” (HR. Bukhari). Bahkan, sangat baik kalau kemudian mengikhlaskanya dan menyedekahkannya. Karena menyedekahkan utang terhadap orang yang menemui kesulitan atau kesukaran mengembalikannya, itu lebih baik. “Dan, menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 280).

Tetapi juga boleh menagih dengan agak “keras” sebagaimana hadis dari Abu Hurairah ra, berkata: “Seseorang menagih utang kepada Rasulullah saw, sampai dia mengucapkan kata-kata pedas. Maka para sahabat hendak memukulnya, maka Nabi saw berkata, ‘Biarkan dia. Sesungguhnya si empunya hak, berhak berucap. Belikan untuknya unta, kemudian serahkan kepadanya’. Mereka (para sahabat) berkata ‘kami tidak mendapatkan, kecuali yang lebih bagus dan untanya’. Nabi saw bersabda ‘Belikan untuknya, kemudian berikan kepadanya’. Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang paling balk dalam pelunasan utang” (HR. Bukhari).

Kedua, Anda tidak salah. Karena kewajiban orang yang punya piutang mengingatkanya dan menagihnya. Dan tetap boleh menagih lagi di lain waktu. Bahkan, kalau memang ada unsur kesengajaan dia tidak mau bayar sedangkan dia sudah punya untuk membayarnya, maka anda boleh menyita harta miliknya.

Hal ini sesuai hadis dari Abu Hurairah ra berkata, telah bersabda Rasulullah saw: “Barangsiapa yang mendapatkan hartanya pada orang yang telah bangkrut, maka dia lebih berhak dengan harta tersebut dari yang lainnya” (HR. Ibnu Majah).

Mestinya, kawan saudara juga harus menyadari bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah).

Itulah keadaan orang yang mati dalam keadaan masih membawa utang dan belum juga dilunasi, maka untuk membayarnya akan diambil dari pahala kebaikannya. Itulah yang terjadi ketika hari kiamat, karena di sana tidak ada lagi dinar dan dirham untuk melunasi utang tersebut.

Urusan orang berutang masih menggantung. Dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda: “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya” (HR. Tirmidzi). Al `Iroqiy mengomentari hadis ini, mengatakan: “Urusannya masih menggantung, tidak ada hukuman baginya, yaitu tidak bisa ditentukan apakah dia selamat ataukah binasa, sampai dilihat bahwa utangnya tersebut lunas atau tidak” (Tuhfatul Ahwadzi, 3/142).

Ia juga mestinya harus ingat bahwa orang yang berniat tidak mau melunasi utang akan dihukum sebagai pencuri. Rasulullah bersabda: “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri” (HR. Ibnu Majah). Mengomentari ini, Al Munawi mengatakan, “Orang seperti ini akan dikumpulkan bersama golongan pencuri dan akan diberi balasan sebagaimana mereka” (Faidul Qadir, 3/181).

Ibnu Majah juga meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya” (HR. Bukhari dan Ibnu Majah).

Di antara maksud hadis tersebut adalah barangsiapa yang mengambil harta manusia melalui jalan utang, lalu dia berniat tidak ingin mengembalikan utang tersebut, maka Allah pun akan menghancurkannya. Ya Allah, lindungilah kami dari banyak berutang dan enggan untuk melunasinya.

Saudara! Piutang Anda yang ada di teman Anda, boleh Anda tagih sampai dia membayar kalau dia memang mampu dan Anda membutuhkan. Tetapi kalau Anda mengikhlaskan dan menyedekahkannya, tentu itu lebih balk. Semoga kita selamat dan tak terlilit utang. Wallahu a’lamu bish-shawaab.


Share:

ISTRI SUPER POWER | ISTRI MANDIRI | BAHAGIA ATAU BAHAYA ??


banyak suami yang begitu bangga saat istrinya mapan, mandiri, berdiri kuat, punya gaji sendiri, punya bisnis sendiri...


banyak suami senang melihat istri punya penghasilan sendiri, sehingga tak lagi meminta uang belanja bulanan padanya...


banyak suami gembira melihat istri bisa mengangkat galon, lalu memasangnya...


banyak suami bahagia melihat istri piawai mengganti tabung gas sendiri, memasak sambil mengawasi mesin cuci yang sedang berputar, sesekali sang istri menyuapi sibocil...

bahkan sang istri bisa memanjat dan memperbaiki genteng bocor..

sangar gak..keren gak..uedan istri model begini...


padahal dulu...

kemana-mana istri minta diantar, maka sekarang gak lagi...

pergi pasar, jemput anak di sekolah, dateng kajian, istri bisa bawa motor sendiri bahkan tak pernah pamit pada suaminya...


Bagaimana menurutmu wahai para suami ? 

nyamankah kondisi seperti ini ? karena kau merasa tak pernah direpotkan lagi oleh istrimu...


waspadalah....

ini bukan kondisi yang baik. Sejatinya rumah tangga dinamis karena saling ketergantungan...itu yang membuat hubungan semakin mesra dan hangat...


Maka...bahagialah saat istrimu minta segera pulang karena gasnya habis..


maka...bahagialah saat istri minta tolong bukain botol kecap...


maka...bahagilah saat istri minta tolong gallon...


maka...bahagialah saat istrimu merengek minta diantar ke kajian rutin, karena ia ingin meraih surga bersamamu...


maka...bahagialah saat istrimu masih minta uang belanja...


maka...bahagialah saat istrimu memintamu menemani anak-anak bermain, atau mungkin memintamu mengganti popok anak atau menceboki kakak yang berteriak...


Bahagialah dengan segala permintaan istri, meski kau pikir remeh temeh semata. Itu artinya istrimu masih waras, ia masih bisa mengungkapkan maunya apa.


maka mulai sekarang.....

muliakanlah istrimu...

percantiklah bila kau lihat istrimu belepotan, santunkan bila kau anggap ia ceplas-ceplos...luaskan pengetahuannya...


Sebelum jauh-jauh memberi manfaat dan kebaikan pada orang lain, pastikan istrimulah merasakan manfaatmu dan kebaikanmu...


Seorang istri bahkan wanita mandiri dimanapun berada tak kan mengemis tapi seorang lelaki yang bertanggung jawab akan memberi sendirinya tanpa diminta...paham...


#MESSAKKE #anakesopo #OMUSKIDS

Share:

Hubungi Kami

Popular Posts